Sepanjang
sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara
lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan
kebudayaan. Jepang telah mengembangkan budayanya yang unik sambil
mengintegrasikan masukan-masukan dari luar itu. Gaya hidup orang Jepang
dewasa ini merupakan perpaduan budaya tradisional di bawah pengaruh Asia
dan budaya modern Barat.
KEBUDAYAAN TRADISIONAL
Seni pertunjukan tradisional yang masih berjaya di Jepang dewasa ini adalah antara lain kabuki, noh, kyogen dan bunraku.


Kyogen adalah sebuah
bentuk teater klasik lelucon yang dipagelarkan dengan aksi dan dialog
yang amat bergaya. Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh, meski
sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.

Berbagai seni tradisional
lainnya, seperti upacara minum teh dan ikebana (merangkai bunga), terus
hidup sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.
Upacara minum teh (sado atau chado) adalah tata-cara yang diatur sangat halus dan teliti untuk menghidangkan dan minum teh hijau matcha
(dalam bentuk bubuk). Ada hal yang lebih penting daripada ritual
membuat dan menyajikan teh, karena upacara ini merupakan rangkaian seni
yang mendalam yang membutuhkan pengetahuan yang luas dan kepekaan yang
sangat halus. Sado juga menjajaki tujuan hidup dan mendorong timbulnya
apresiasi terhadap alam.
Seni merangkai bunga Jepang (ikebana), yang mengalami evolusi di Jepang selama tujuh abad, berasal dari sajian bunga Budhis di masa awalnya.


Seni ini berbeda dengan
penggunaan bunga yang murni bersifat dekoratif saja, karena setiap unsur
dari sebuah karya ikebana dipilih secara sangat cermat termasuk bahan
tanaman, wadah di mana ranting dan bunga akan ditempatkan, serta
keterkaitan ranting-ranting dengan wadahnya dan ruang di sekitarnya.
KEBUDAYAAN MODERN
Musik klasik masuk ke Jepang
dari Barat. Penggemarnya cukup banyak dan sejumlah konser diadakan di
berbagai tempat di Jepang. Jepang telah melahirkan banyak konduktor
(seperti Ozawa Seiji), pianis, dan pemain biola dan mereka melakukan pertunjukan di seluruh dunia.
Sejak Kurosawa Akira
memenangkan Golden Lion Award di Festival Film Venice pada tahun 1951,
dunia perfilman Jepang menjadi pusat perhatian dunia, dan karya-karya
dari sutradara besar seperti Mizoguchi Kenji dan Ozu Yasujiro mendapat sambutan luas. Pada tahun-tahun terakhir ini, Kitano Takeshi memenangkan Golden Lion Award pada Festival Film Venice 1997 dengan karyanya HANA-BI dan meraih penghargaan sebagai sutradara terbaik pada festival tahun 2003 dengan karyanya Zatoichi.

Untuk sastra, ada sejumlah pemenang Hadiah Nobel, yaitu Kawabata Yasunari dan Oe Kenzaburo. Sementara itu, karya-karya para pengarang yang lebih modern seperti Murakami Haruki dan Yoshimoto Banana populer di kalangan kaum muda Jepang dan telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar